Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuuh
Just Sharing
Kisah yang sangat inspiratif sekali
Ada seorang anak yang suka marah dan berbicara kasar.
Lalu ayah sang anak itu memberinya sekantung paku,
Nak, tolong nanti kamu tancapkan paku ini di pagar setiap kali engkau marah.
Pada hari pertama, sang anak begitu banyak telah menancapkan paku di pagar.
Namun, pada hari-hari berikutnya, jumlah paku yang sang anak tancapkan ke pagar kayu kian berkurang.
Ternyata aku lebih mudah menahan marah dan tidak berbicara kasar, daripada harus menancapkan paku pada pagar kayu ini, pikir sang anak.
Setelah sekian lama, sang anak pun sudah tidak lagi menancapkan pakunya di pagar kayu.
Soalnya, sang anak sudah bisa mengendalikan kemarahannya.
Sang anak pun segera menemui ayahnya.
Kemudian sang anak mengusulkan pada ayahnya, Ayah, bagaimana kalau paku itu aku cabuti satu-persatu setiap kali aku bisa menahan marah??
Ayahnya setuju dengan usulan anaknya.
Maka pada hari-hari berikutnya, sang anak pun mencabuti paku itu satu-persatu setiap kali ia bisa menahan marah dan tidak bicara kasar.
Lama-lama paku itu pun tidak bersisa lagi di pagar kayu itu.
Nah, sekarang bisa engkau lihat di pagar kayu itu,” kata sang ayah pada sang anak.
“Tapi, meski paku-paku itu sudah engkau cabuti.”
“Bekas lubangnya masih ada, dan lubang itu sulit untuk dihilangkan…”
“Hal ini sama seperti saat kamu marah.”
“Kemarahan dan kata-kata kasarmu akan meninggalkan luka di hati orang yang engkau marahi…”
“Dan luka di hati orang itu, bahkan lebih sulit untuk dihilangkan…. jelas sang ayah pada sang anak
Bismillahirrahmanirrahim
“Allaahummaghfirlii dzanbii,wa adzhib ghaizha qalbii,wa ajirnii minas syaithaani.”
Artinya:
Tuhanku, ampunilah dosaku,redamlah murka hatiku,dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.
Yayasan Dulur Salembur
Bersama Berbagi Peduli